Selasa, 18 September 2012

STOP PELECEHAN AGAMA




FILM ‘INNOCENCE OF MUSLIMS’, KEBEBASAN BEREKSPRESI ATAU PELECEHAN TERHADAP AGAMA ISLAM?






Seperti yang telah dilaporkan oleh www.voaindonesia.com Pembuat Film Anti Islam Sembunyi pasca Demonstrasi Maut  (12.09.2012), Protes Film Anti-Islam Terus Merebak, Pembuat Film Kecam Demonstran (14.09.2012), Hizbut Tahrir Indonesia Protes Film 'Innocence of Muslims'(14.09.2012), Wajah Ganda Kemarahan Muslim  (16.09.2012),Protes Anti Amerika Terjadi di Afghanistan(17.09.2012), ), Polisi dan Demonstran Bentrok dalam Protes Film Anti-Islam di Jakarta  (17.09.2012) merupakan reaksi protes atas munculnya Film Innocence of Muslims dari berbagai masyarakat Islam di Dunia semenjak 11 September 2012 yang lalu.

            Apa sebenarnya tujuan dari pembuatan film ini???

Itu adalah pertanyaan yang ada di benak saya. Untuk membuat kerusuhan di dunia?, untuk menjatuhkan agama islam di mata dunia? Atau ada motif tertentu?

Apa anda tahu cerita tentang film tersebut??

Innocence of Muslims adalah sebuah film beranggaran rendah yang dibuat pada tahun 2012 dan berisi tentang hinaan terhadap umat Islam dan juga Nabi Muhammad. Dimana Film itu menghina Nabi Muhammad, dengan menggambarkannya sebagai seorang homoseksual, pelaku pelecehan anak-anak, penyuka banyak perempuan, dan haus darah serta menggambarkan tokoh suci umat Islam itu seperti badut. Dan beredarnya trailler film ini di Youtube pada awal bulan Juli 2012 telah membawa gejolak diberbagai negara dengan masyarakat mayoritas Islam di Dunia pada awal bulan September 2012.
Belakangan dari pengakuan para pemeran film Innocence of Muslims, diketahui bahwa pada awalnya konsep film itu adalah genre drama dengan judul Desert Warriors. Film itu sendiri seharusnya bercerita tentang peristiwa kuno yang terjadi 2 ribu tahun yang lalu. Para pemeran film tersebut juga merasa terkejut setelah penulisan skrip yang berubah secara drastis. Bila pada masa shooting, Muhammad disebut dengan nama "Master George" dan setelah film kontroversial itu diproduksi, pengisi suara mulai memainkan peranannya. Dengan beredarnya film Innocence of Muslims yang menyerang umat Islam dan menghina Nabi Muhammad membuat para pemeran merasa telah dibohongi oleh sutradra film.
Seperti pengakuan Anna Gurji, salah seorang pemain perempuan dalam film Innocence of Muslims, para pemain dan kru lainnya mengaku telah menjadi korban eksploitasi. Mereka marah dan sangat kecewa karena telah dimanfaatkan juga ditipu oleh sang produser ketika mengetahui film itu  digunakan sebagai propaganda anti-Islam. Mereka juga mengungkapkan, dialog film amatir itu telah di-dubbing tanpa sepengetahuan mereka.
Mereka pun 100 persen tidak mendukung film itu, karena benar-benar telah dibohongi tentang maksud dan tujuan film ini. Mereka sangat terkejut ketika mengetahui naskahnya ditulis ulang secara drastis .
Jika diamati,  jelas sekali dialog  film tersebut di-dubbing secara berlebihan. Dalam potongan adegan berdurasi 14 menit yang diunggah ke internet, banyak kata-kata kasar yang dimasukkan di tengah-tengah kalimat. Selain itu, Film ini pernah ditayangkan di salah satu bioskop di kawasan Hollywood, AS, sekitar tiga bulan lalu. Namun kemudian menghilang tanpa jejak. Hingga akhirnya muncul versi bahasa Arab yang dirilis pekan lalu dan cuplikannya ditayangkan oleh televisi Mesir yang kemudian memancing protes luas di seluruh dunia.

Lalu Siapa “DALANG” dari pembuatan film rendahan ini?

Ada banyak versi tentang siapa dalang di balik masalah ini, yaitu:
Pertama, seperti dikutip dari Press TV, Dr Webster Griffin Tarpley, analis politik menduga kelompok Mormon Amerika di CIA dan Zionis berada di balik ide pembuatan film tersebut. Tarpley telah mengidentifikasi terkait film itu. Ada dua atau tiga komponen di balik film itu, Komponen pertama adalah kelompok Mormon di CIA. Seperti diketahui, salah satu pejabat mormon adalah Calon Presiden Amerika Serikat (Capres AS) Mitt Romney,'' kata dia. Tarpley menjelaskan dugaan itu bisa saja terjadi karena persaingan antara capres AS dari Partai Demokrat Barrack Obama dengan capres dari Partai Republik, Mitt Romney. Dengan adanya peristiwa ini, maka akan membuat Obama terlihat buruk di depan publik AS.
Komponen berikutnya menurut Tarpley adalah Brent Scowcroft. Dia adalah tangan kanan dari Henry Kissinger. Kissinger sendiri dikenal sebagai tokoh Yahudi Amerika yang sangat berpengaruh. Ia juga mantan Menteri Luar Negeri AS yang sangat populer. Selain itu, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dan partainya, Partai Likud diduga juga terlibat atas film ini. Tak hanya itu, sejumlah tokoh anti Islam lainnya juga diduga terlibat dalam film tersebut. Mereka adalah Steve Klein, Terry Jones (pembakar Al-Quran), Pamela Geller, dan Daniel Pipes. Mereka adalah orang-orang yang anti Islam.

Yang kedua adalah sutradara film anti-Islam, 'Innocence of Muslims'. Pengadilan Federal Amerika Serikat (AS) menyimpulkan sang sutradara bernama Nakoula Basseley, penganut Kristen Koptik. Basseley sebelumnya mengaku sebagai seorang Yahudi Israel bernama Sam Bacile. Menariknya, ternyata ia memiliki sederet nama samaran. Berdasarkan dokumen di Pengadilan Federal AS, Basseley memiliki sejumlah stok nama, yakni Nicola Bacily alias Robert Bacily alias Erwin Salameh. Fakta identitas Basseley diungkap seorang penegak hukum AS yang enggan disebutkan namanya. Kepada AP, ia menyebut Basseley membantah dirinya sebagai Bacile.
Namun, setelah diselidiki nomor telepon yang digunakan Bacile berasal dari lokasi yang sama dengan rumah Basseley. Dari sanalah terbongkar siapa pria 55 tahun tersebut. Ia terindikasi menjadi biang keladi terbunuhnya duta besar Chris Stevens, saat pengeboman terhadap konsulat AS di Libya. Pasalnya, kuat dugaan film buatannya yang mematik serangan tersebut.
Pertanyaan selanjutnya, dari mana Film tersebut didanai?
Sutradara film Innocence of Muslims Sam Bacile mengaku sebagai warga Israel. Bahkan ia mengklaim didanai donatur dari Israel untuk membuat film yang dianggap mendiskreditkan Nabi Muhammad SAW itu. Sam mengaku membutuhkan dana US$ 5 juta (Rp 47,9 miliar) untuk membuat Innocence of Muslims. Ia juga mengaku dibiayai 100 orang donatur Yahudi.

Bagaimana tanggapan dari Yahudi, Vatikan,  AS dan negara-negara barat akan masalah ini?

pihak Yahudi dan Vatikan juga turut angkat bicara akibat gejolak diberbagai negara setelah penayangan Film Innocence of Muslims. Dari pihak Yahudi sendiri yang sudah menyampaikan tanggapan adalah Michael Melchior, Rabi Ortodoks yang juga sebagai mantan Wamenlu Israel menyebutkan turut mengutuk film yang menyinggung Islam. Seperti yang dikutip dari Yahoo News Michael Melchior mengatakan meskipun kebebasan mengungkapkan pendapat dan hak menggunakan sindiran adalah prinsip kudus demokrasi, kebebasan itu tak boleh digunakan sebagai alasan menyiarkan sampah dan lendir.
Selain itu Federico Lombardi, Juru Bicara Vatikan juga menyampaikan hal yang senada. Vatikan mengutuk hasutan kebencian terhadap Muslim ini. Dampak berbahaya pelanggaran dan hasutan terhadap kepekaan umat Islam sekali lagi jelas. Tanggapan akibatnya, kadang kadang dengan hasil menyedihkan, pada gilirannya memelihara ketegangan dan kebencian serta melepaskan kekerasan. Menghormati keyakinan, naskah, angka dan lambang berbagai agama adalah prasyarat penting bagi kehidupan damai masyarakat. 
Negara-negara Barat menyerukan demonstran segera mengakhiri aksi protes yang menargetkan sejumlah kedutaan mereka di berbagai negara. Aksi protes ini tak lain dipicu akibat beredarnya film Innocence of Muslims yang dinilai melecehkan Islam. Ledakan protes dan kekerasan anti Amerika terjadi dunia Muslim, Jumat, sehingga menewaskan sedikitnya lima orang dan menyederai puluhan orang. Uni Eropa (UE) mendesak tokoh-tokoh Muslim dan para pemimpin di Timur Tengah untuk segera menyerukan perdamaian dan menahan massa dari aksi kekerasan yang berkelanjutan. Kepala Kebijakan Luar Negeri UE Catherine Ashton juga meminta agar seluruh aset dan staf diplomatik dilindungi keberadaannya.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat, Hillary Clinton, menegaskan pemerintah AS tidak ada hubungannya dengan film "Innocence of Muslims" yang dibuat Sam Bacile. Film yang dimaksud, merupakan pelecehan terhadap agama Islam dengan menggambarkan Nabi Muhammad sebagai sosok yang sangat negatif. Bagi kami (AS), dan bagi saya pribadi, video itu sangat menjijikkan dan tercela. Tampak jelas sekali itu memiliki tujuan yang sangat sinis, yakni merendahkan agama dan memancing kemarahan, Pemerintah Amerika Serikat sama sekali tidak ada hubungannya dengan video itu. Kami benar-benar menolak isi dan pesannya. Namun, dia bersikeras bahwa film itu harus tetap diizinkan disiarkan berdasarkan prinsip kebebasan berekspresi
Hal senada pun dilakukan oleh Google, perusahaan ini menolak permintaan Gedung Putih untuk mencabut penayangan film anti-Islam, "Innocence of Muslims", di YouTube, yang telah memicu gelombang protes anti-Amerika di negara-negara Muslim."Kami telah membatasi akses video itu itu di negara-negara di mana itu dinyatakan ilegal, seperti di India dan Indonesia, serta di Libya dan Mesir, mengingat situasi yang sangat sensitif di negara-negara itu," demikian pernyataan resmi Google kepada Reuters, Minggu 16 September 2012.Google menyatakan lebih memilih menerapkan kebijakan membatasi akses ke klip-klip video di YouTube daripada berurusan dengan hukum atau tekanan politik setempat.Pejabat-pejabat Gedung Putih hari Jumat lalu meminta Google agar mempertimbangkan apakah video tersebut melanggar ketentuan YouTube. Google menyatakan video itu masih masuk batas-batas yang dibolehkan dalam ketentuan mereka.

Apa dampak dari Masalah ini?

Film Innocence of Muslims mengakibatkan berbagai demo dan kerusuhan hampir di seluruh dunia, terutama di negara-negara yang mayoritas penganut agama islam. Tak hanya itu banyak korban tewas dan luka-luka akibat masalah ini. Seperti terbunuhnya Duta Besar AS untuk Libya, Christopher Stevens, dan tiga staf-nya,

 Bagaimana sebaiknya Muslim di dunia dalam menanggapai masalah ini?

Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Komaruddin Hidayat memberitahukan bagaimana cara merespon masalah ini bagi kaum muslimin .Kaum Muslim diimbau menyikapi secara cerdas atas munculnya film Innocence of Muslims yang menghina Nabi Muhammad SAW. Jangan sedikit-sedikit ngamuk, jangan mudah terprovokasi, dan jangan mudah terpancing emosi dengan munculnya film picisan semacam itu.
Komaruddin mengatakan, film-film yang menjelekkan Islam banyak. Sehingga, Muslim harus mampu menyikapinya secara cerdas, jangan ikut-ikutan dengan aksi dan reaksi masyarakat negara lain dalam memprotes film tersebut."Buku yang menjelekkan Islam banyak, film-film yang menjelekkan Islam juga banyak. Namun, apakah Islam akan jatuh dengan film picisan semacam itu? Apakah Nabi Muhammad SAW kemudian jatuh martabatnya? Tidak," katanya.Kalau ada kekerasan fisik, lawan secara fisik, demikian juga dengan kekerasan simbolik yang harus dilawan secara simbolik, seperti buku atau film yang merupakan simbolik.Kalau buku kan simbolik, hantam dan tulis dengan buku. Film juga simbolik, lawan dengan buat film. Kalau bisa, kalau tidak ya biarkan saja. `Ngapain` film picisan semacam itu ditonton?.
Ia mengakui reaksi masyarakat di sejumlah negara atas film itu sangat besar. Namun patut dimaklumi, karena negara-negara di Timur Tengah tersebut memang sedang mengalami krisis politik.

Menurut anda apakah masalah Pelecehan agama seperti ini dapat dibenarkan atas dasar " DEMOKRASI" semata? Ataukah ini wujud dari ketakutan barat terhadap Islam ?

            Pasalnya, Upaya negara-negara Barat untuk mendiskreditkan Islam ini sebenarnya dimulai sejak kasus 9 September di World Trade Center pada 2001. Seperti yang diungkapkan oleh Peneliti Kajian Budaya Universitas Indonesia Devie Rahmawati,sejak peristiwa 2001 silam itu, banyak hal yang berdampak kepada kehidupan negara Barat khususnya Amerika Serikat. Banyak warga AS ingin mengetahui Islam dan mempelajarinya.

Film ini juga seperti dua sisi mata uang. Pertama, bisa mendorong warga Amerika Serikat mau tahu tentang Islam sehingga mereka lebih dekat dengan Islam. Kedua mereka memang menuding Islam buruk.

Selama ini, proses menjelek-jelekkan Islam melalui media sudah dimulai dengan pembuatan karikatur Nabi Muhammad SAW di Prancis beberapa waktu lalu, hingga saat ini melalui film. Dari segi komunikasi budaya, hal ini membuat umat Islam perlu bekerja keras untuk menghadapi hinaan mereka. Karena bagi bangsa Barat, respons yang berlebihan itu akan menimbulkan penilaian buruk bagi Islam.

Sebagai negara dengan mayoritas muslim terbesar, Indonesia bisa memulai dengan respons yang elegan. Bagaimana bisa menyampaikan pesan bahwa hinaan itu salah. Caranya, merespons penghinaan itu dengan komunikasi lain. Yaitu, Islam itu hangat, dan Islam adalah jalan hidup dan jangan dibalas dengan kekerasan.

Selama ini AS selalu mengaitkan Islam dengan terorisme. Padahal, keberadaan teroris di Indonesia bukan hanya karena masalah Islam, tetapi ada unsur kesenjangan ekonomi di dalamnya. Memang Indonesia tak lepas dengan isu teroris, tapi kita lihat kan ada persoalan ekonomi juga yang melatarbelakangi.




Sumber Gambar dan Referensi:

http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/16/mag5n4-analis-cia-dan-zionis-di-balik-innocence-of-muslim
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/17/mah3kt-prancis-tentang-demonstasi-film-innocence-of-muslim

http://teknologi.news.viva.co.id/news/read/351695-google-tolak-cabut-film--innocence-of-muslims-?utm_source=feedburner&utm_medium=feed&utm_campaign=Feed%253A+VivaNews-Teknologi97+%28Viva+News+-+TEKNOLOGI+-+www.crypton97.us%29
http://karodalnet.blogspot.com/2012/09/film-innocence-of-muslims.html
http://www.metrotvnews.com/read/news/2012/09/15/106191/Sikapi-Film-Innocence-of-Muslims-dengan
http://www.solopos.com/2012/09/16/innocence-of-muslims-merasa-ditipu-pemain-kru-marah-329454
http://www.analisadaily.com/news/read/2012/09/17/74917
http://dunia.news.viva.co.id/news/read/351244-hillary-clinton--film--innocence-of-muslim--menjijikkan
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/17/063429890/Innocence-of-Muslims-Wujud-Ketakutan-Barat
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/14/115429398/Innocence-of-Muslims-Didanai-100-Donatur-Yahudi
http://www.republika.co.id/berita/internasional/global/12/09/15/maed0q-sutradara-innocence-of-muslims-punya-banyak-nama-samaran
http://www.tempo.co/read/news/2012/09/17/063429890/Innocence-of-Muslims-Wujud-Ketakuta
<br>





2 komentar:

  1. Bagus artikelnya, pengupasan n analisisnya lengkap banget fer.
    tapi menurut feri pribadi sebagai seorang muslim gimana tentang kasus ini? apa diwakilkan dengan paragraf terakhir seperti yang dikutip dari rektor uin?
    kalo saya pribadi sebagai seorang muslim untuk menanggapi kasus ini. saya ga setuju, sangat mengutuk, dan menuntut agar kasus ini diusut tuntas dan sam dihukum dengan tegas. maaf saya kurang setuju dengan pendapat pak rektor uin. karena penghinaan sekecil apapun kepada rasul SAW baik secara simbolik maupun langsung tetap harus diusut. sebagaimana pernah ditunjukkan oleh Khalifah Abdul Hamid II terhadap Perancis dan Inggris yang hendak mementaskan drama karya Voltaire, yang menghina Nabi Muhammad saw. Ketegasan sang Khalifah, yang akan mengobarkan jihad melawan Inggeris itulah yang akhirnya menghentikan rencana jahat itu sehingga kehormatan Nabi Muhammad tetap terjaga.

    Hasbunallah wa ni’mal wakiil, ni’mal mawla wa ni’man nashiir.

    correct me if i'm wrong.. this is my own opinion :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. thank you so much for your comment ...
      it's so helpful for me ...

      well, i just have edited and added my opinion on it
      i hope it can answer your question ... thanks ^_^

      Hapus